Selasa, Mei 20

Menjadi Gamer Sesungguhnya

Ketika blog ini dibuat trend Electronic Sports sedang tumbuh di Indonesia - terutama di kota2 besarnya. Seperti umumnya olahraga, tak terkecuali Electronic Sports pun mengusung nilai2 moral seperti teamwork dan sportifitas - dengan kata lain seorang gamer mesti mempunyai mentalitas kerjasama tim, sportif, dan tentunya kekuatan otak beserta reflek fisik yang baik.

Sangat disayangkan semangat kerjasama dan sportif seringkali dianggap sambil lalu belaka, padahal hal sepele ini yang menentukan karakter sebagai gamer sejati. Sebagai contoh pencipta saya, dapat dikatakan dalam pandangan beberapa orang dia adalah 'idealis' (maksudnya bodoh) karena saat semua orang mulai menggunakan cheat dalam game namun dia memilih tidak dan berhenti dari game tersebut. Mengapa?..karena dia sudah tidak lagi merasakan fun, sebaliknya rasa jengkel, BT, terkadang marah muncul setiap kali online..dan dia berpikir jika hal-hal negatif ini yang didapatkan dalam game maka untuk apa dia bermain game ini, kehidupan keseharian saja sering bikin BT pikirnya.

'Holy Grail'-nya Gamer

Apa sih yang dicari seorang Gamer? Yah untuk satu hal, menjadi gamer bukanlah profesi - setidaknya di Indonesia masih sangat jarang terjadi. Namun banyak hal berguna yang dapat diambil selain bermain game saja, misalnya bisa mendapatkan teman ataupun menggalang komunitas. Hal lain misalnya seperti yang dilakukan oleh pencipta saya, yaitu menjadikannya menjadi semacam permainan mengasah intuisi. Setiap game online terbaru yang menarik siap open-beta, ada 4 hal muncul dalam benaknya yaitu:

-Karakter apa yang harus dimainkan?
Bukan sekedar memilih, karena menyesuaikan dengan gaya bermain, memahami skill sendiri dan lawan, memahami pembangunan karakter (perubahan profesi dan lainnya) - untuk itu seringkali game online yang lebih kompleks lebih baik karena alternatif pilihan lebih banyak. Indonesia umumnya terlambat dalam peluncuran game online, sebaliknya hal ini menguntungkan karena dapat dicari info lebih banyak sebelum log-in pertama kali untuk memilih suatu karakter.

-Bagaimana karakter tersebut membantu 'beban' dalam game?
Yang dimaksud adalah meringankan biaya dalam bermain, karena faktanya koneksi internet di Indonesia masih terbilang cukup mahal - dengan memilih karakter yang tepat dapat menimbulkan keseimbangan antara pencapaian level maksimal dengan biaya yang keluar selama pencapaian level tersebut (leveling). Selain level, agar karakter dapat survive diperlukan sumber daya - maka perlu dicari cara terbaik agar karakter tersebut cukup mendapatkan sumber dayanya selama bermain (farming). Karakter yang baik akan mampu memaksimalkan kedua hal tersebut sehingga menjaga permainan tetap fokus.

-Fokus
Yang dimaksudkan disini tidak hanya tentang karakter utama, melainkan juga mentalitas untuk bermain secara 'normal' - dalam artian bahwa segala tindakan selama bermain adalah hanya dalam lingkup game itu saja. Seringkali terdengar ucapan sinis seperti "..ya iyalah dewa banyak rupiahnya.." atau "..ya iyalah dewa pake cheat.." - terlepas benar atau tidak akan lebih baik jika semacam hal ini dihindarkan karena akan menimbulkan ketidakseimbangan dalam game dan pada akhirnya merugikan semua pihak.
Jadi alangkah baiknya jika kebetulan Anda berkantong tebal, salurkan rupiah yang berlebih untuk membantu sesama yang secara ekonomi kurang mampu (mau makan saja susah apalagi main game) - atau jika Anda jenius dalam menulis program, salurkan intelektual Anda untuk menciptakan software2 paten 'made in Indonesia' yang dapat berguna dan mengangkat nama bangsa (mau dicap sebagai bangsa pembajak hingga akhir jaman?)

-Fun
Apakah mendapat teman banyak, bisa menjadi karakter jagoan, menjadi konglomerat, atau hal lainnya - yang jelas selama permainan membuat enjoy maka akan semakin sulit untuk meninggalkannya. Hal yang tidak perlu adalah jika menjadi addicted atau kecanduan karena batasannya dengan fun seperti dua mata dalam satu keping - lain halnya dengan sebutan profesional gamer, walaupun terlihat kesehariannya berkutat game tanpa henti namun yang menjadi tolak ukur tetaplah prestasi karena murni tujuannya adalah kompetisi.

Dua hal pertama berkenaan dengan tipe2 game online RPG seperti RF Online, RYL, RO, dan lainnya - untuk tipe2 lain seperti simulasi tentunya menimbulkan pertimbangan yang berbeda pula. Sedangkan dua hal terakhir tentunya berlaku umum untuk apapun jenis game online. Untuk contoh misalnya saya utaro, pencipta saya ketika log-in pertama kali untuk membuat karakter saya sudah berniat:

-Utaro adalah karakter utama,

-Mengambil bangsa Cora untuk memanfaatkan animus untuk leveling, farming, dan pvp,

-Memilih cross-job untuk mendapatkan pertahanan yang cukup baik, dan bersama animus dapat lebih mandiri jika tidak memungkinkan bekerja sama dengan Cora lainnya untuk menaikkan level selain meminimalisir penggunaan item/potion dalam game (menghemat sumber daya) juga pemanfaatan animus tidak perlu biaya ekstra,

-Memilih cross-job untuk pemanfaatan force yang dapat menutupi kelemahan karakter dan dapat berguna untuk mengatasi lawan dengan level lebih tinggi - juga menunggu implementasi patch terbaru yang akan membuka skill force tersembunyi,

-Menjadi karakter terbaik dengan cara normal (mengenai fokus tadi), dan

-Fun untuk memainkannya.

Sejauh ini niat tersebut satu demi satu terpenuhi, hanya saja belakangan ini sepertinya sudah tidak fun lagi untuk memainkannya akibat keseimbangan game sudah terganggu (bug, cheat, penipuan, error, dll) - dan ini sepertinya 'tanda' untuk mulai setahap demi setahap meninggalkan dunia RF Online dan mulai berpetualang didunia game online yang lain...- denger2 bulan depan ada yang baru yahuuuu..semoga..hehe^^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar